Friday 16 November 2012

Pemodelan matematika


Pemodelan Matematika
RADIASI GELOMBANG ELAKTROMAGNETIK PONSEL
.
Dosen Pembimbing:
Hj.Indah Nursuprianah


LOGO IAIN.jpg


Disusun Oleh :

Erna Rahmawati
: 59450982
Fitriah
: 59450984
Iis Nur’aeni Hastuti
: 59450986
Maryanah Siti Aminah
: 59450990
Muhammad Jafar
: 59450991
Nuryati
: 59450996
Syaeful Anwar
: 59451000
Yulinda
: 59451004

Matematika A / VI
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SYEKH NURJATI CIREBON
2011
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-Nyalah sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas ini. Shalawat dan salam kita kirimkan kepada nabi Muhammad SAW yang telah membimbing kita menuju alam yang terang benderang seperti saat ini, serta para sahabat dan pengikutnya yang setia hingga akhir zaman.
Tugas ini dibuat untuk memenuhi kewajiban dalam mata kuliah Pemodelan Matematika, yang dibimbing oleh Ibu H.j.Indah Nursuprianah sebagai dosen pembimbing. Selain itu tugas ini bertujuan melatih cara membuat pemodelan matematika dalm hal ini penulis mengambil topik mengenai tingkat radiasi hp yang terserap otak.
Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam proses pembuatan tugas ini, yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Akhirnya penulis mengharapkan agar laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua sebagai panduan untuk mengenal dan mengembangkan ilmu matematika murni, terutama laporan tugas ini tentulah memiliki banyak kekurangan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran untuk perbaikan dimasa yang akan datang.
Wassalamualaikum Wr.Wb

                                                                                                           Cirebon, April 2012


                                                                                                                     Penulis







PEMODELAN MATEMATIKA
MENENTUKAN  TINGKAT RADIASI dan PERSENTASE RADIASI HANDPHONE TERHADAP PENGGUNAAN HANDPHONE

Abstrak

Makalah ini membahas bagaimana cara menentukan tingkat radiasi HandPhone yang dipengaruhi oleh penggunaan HP yang sering dilakukan dimana objek kali ini lebih mengkhususkan pada penggunaan telepon seluler. Dalam tulisan ini menggunakan beberapa asumsi dan parameter sehingga melalui skema maka didapatkan pemodelan matematika dalam menentukan nilai radiasi elektromagnetik  dimana HP yang sebagai objek perhitungan adalah tipe Sony Ericsson, Nokia, Samsung, LG, Blackberry dan HP China. Selanjutnya di dalam pemodelan ini dapat diperoleh nilai tingkat radiasi yang  masih aman dan tidak aman sehingga nilai yang di dapat dapat dihitung persentase ketelitian pemodelan yang dibuat dimana dari hasil Badan FCC Amerika telah menguji tingkat radiasi yg dipancarkan beberapa handphone. Kekuatan radiasi handphone yg akan diterima otak atau yg dinamakan SAR (Specific Absorption Rate) diukur dalam satuan watt/kg. FCC menetapkan bahwa semua handphone yg memancarkan radiasi diatas 1.6 watt/kg dilarang utk diproduksi (dilarang masuk di amerika). Hal ini lebih difokuskan terhadap radiasi HP sedangkan formula pendekatan yang dibuat dalam pemodelan selain SAR, faktor seperti letak antena pada HP, besar kecilnya sinyal, dan jarak pengguna pada HP. Kemudian membuat grafik kenaikan radiasi yang baik dan buruk melalui pemodelan yang dibuat, dimana dalam pemodelan yang dibuat menggunakan parameter yang telah diketahui nilainya.

Kata Kunci : Radiasi HP, Antena HP, SAR, Jarak Pengguna, Sinyal HP, Klasifikasi HP.

 

 

BAB I

PENDAHULUAN

 

1. Latar Belakang

     Seiring dengan adanya kebutuhan komunikasi yang semakin meningkat maka telah menimbulkan suatu eksploitasi terhadap alat komunikasi semacam HandPhone yang sekarang sudah banyak penggunanya. Telepon seluler atau ponsel yang banyak digunakan oleh masyarakat saat ini, memang sangat membantu dalam hal kemudahan berkomunikasi. Ukuran ponsel makin lama makin kecil agar lebih praktis mudah dimasukkan ke dalam saku dan kelebihannya makin lama makin canggih. Kecanggihan dan kelebihan ponsel tidak lain adalah waktu selalu ditemukan hal yang baru. Maka dari itu, ponsel sudah menjadi kebutuhan primer yang mutlak dimiliki setiap manusia untuk memudahkan berkomunikasi. Baik itu komunikasi melalui telephon, SMS, maupun Internet.
Teknologi komunikasi pada saat ini terasa begitu cepat. Hal ini tampak dari terus berkembangnya berbagai macam jenis telepon, dari jenis telepon kabel yang konvensional sampai dengan jenis telepon nir kabel seperti handy talky atau "ht", telepon seluler atau sering disingkat "ponsel" dan jenis terakhir yang sedang dikembangkan adalah telepon yang dilengkapi dengan layar monitor untuk melihat lawan bicara yang dinamakan juga "tvphone". Telepon nir kabel, khususnya telepon seluler yang sudah banyak dipasarkan pada saat ini mempunyai frequensi 450 MHZ dan 900 MHz. Ponsel dengan frequensi 1800 MHz dalam waktu dekat ini akan mulai memasuki pasaran dan sudah barang tentu akan ditawarkan dengan berbagai macam kelebihan dibandingkan dengan ponsel yang sudah ada. Bila dilihat dari frequensi yang digunakan, maka panjang gelombang elektromagnetik yang dipancarkan dari ponsel akan berkisar antara 1 meter sampai dengan 0,01 meter. Oleh karena komunikasi menggunakan ponsel akan megeluarkan gelombang elektromagnetik, maka radiasi elektromagnetik yang keluar dari emiter ponsel secara teoritis akan berdampak pada tubuh manusia, khususnya bagian kepala sekitar telinga.
Banyak pengguna ponsel di sekeliling kita, tetapi hanya sebagian yang risau tentang bahaya dari ponsel tersebut. terlalu banyak dampak dari radiasi ponsel. Ponsel memancarkan gelombang elektromagnetik yang akan mempengaruhi lingkungan di sekitarnya. Berdasarkan informasi yang ada, radiasi ponsel diduga menimbulkan kanker.
Gelombang yang dipancarkan ponsel melalui udara adalah yang menyebabkan radiasi elektromagnetik. Ganguan kesehatan yang potensial akibat dari radiasi medan elektromagnetik telah menjadi isu yang diteliti sampai sekarang, sehingga ditemukan berbagai gangguan kesehatan akibat pengguna ponsel yang meliputi dampak ringan dan dampak berat . Para pakar pun telah menemukan beberap upaya untuk memperkecil pengaruh radiasi ponsel terhadap kesehatan pengguna ponsel[1].
Setiap pengguna harus mengetahui bahaya dari pengguna ponsel. Radiasi yang ditimbulkan ponsel tidak hanya timbul saat digunakan, tetapi ketika meletakkan ponsel di saku pun juga dapat terkena radiasi. Oleh karena itu, pengguna ponsel harus mengetahui cara menggunakan ponsel yang baik. Pengguna harus memperhatikan level radiasi yang ditimbulkan oleh ponsel yang dimilikinya, sehingga pengaruh radiasi elektromagnetik terhadap kesehatan dapat diperkecil bagi pengguna ponsel.
Karena suatu ponsel akan menimbulkan berbagai kerusakan pada tubuh, otak dan organ lainnya bahkan berakibatkan sistem kekebalan tubuh menjadi terganggu seiring dengan tingginya radiasi ponsel tersebut, sehingga hal ini perlu diperhatikan dikarenakan akan memberikan suatu dampak yang buruk dalam kesehatan bagi pengguna Handphone itu sendiri.
 Suatu penelitian yang pada saat ini sedang dilakukan di Universitas Lund (Swedia) menunjukkan bahwa radiasi yang dipancarkan oleh ponsel dapat mempengaruhi fungsi enzim dan protein.[2]
Sedangkan sebagian besar penyusun tubuh manusia adalah epitel, sedangkan epitel sendiri tersusun atas berbagai macan protein-protein dan otak sendiri merupakan protein kompleks dan Jaringan epitel kelenjar adalah jaringan yang dibentuk oleh sel-sel yang dikhususkan untuk menghasilkan suatu getah sekresi yang komposisinya berbeda dengan darah atau cairan antarsel sehingga tubuh manusiapun tidak terkecuali otak dapat dipengaruhi oleh radiasi ponsel. Bila getah sekresinya dikeluarkan ke dalam satu saluran kelenjar atau langsung ke permukaan tubuh (misalnya sel goblet), disebut kelenjar eksokrin contoh hasil sekresinya yaitu lendir, air liur, enzim dan sebagainya.[3]
Hal itu terbukti dalam penelitian yang dilakukan terhadap tikus percobaan menunjukkan adanya perubahan biokimia dalam darah tikus, yaitu terjadinya perubahan protein albumin yang berfungsi dalam memasok aliran darah ke otak. Professor Leif Salford seorang peneliti masalah dampak pemakaian ponsel terhadap kesehatan, mengatakan bahwa gelombang mikro yang keluar dari ponsel dapat memicu timbulnya penyakit "alzheimer" atau kepikunan lebih awal dari usia semestinya. Alzheimer adalah salah satu penyakit yang menyebabkan menurunnya kemampuan berfikir serta kemampuan mengingat-ingat atau memori, sehingga gejala penyakit alzheimer mirip dengan orang tua yang pikun. Walaupun belum terbukti secara langsung bahwa penggunaan ponsel adalah penyebab utama timbulnya penyakit alzheimer, namun menurut Prof. Leif Salford akibat yang mungkin ditimbulkan oleh radiasi elektromagnetik dari ponsel tidak boleh diabaikan begitu saja, tapi harus secara cermat diteliti segala kemungkinan yang dapat ditimbulkan oleh pemakaian ponsel. Hal ini sebenarnya disebabkan karena kekhawatiran manusia berdasarkan pengalaman 80 tahun yang lalu, yaitu pada saat para dokter waktu itu senang menggunakan pesawat sinar-x (pesawat Roentgent) untuk berbagai keperluan diagnosis. Oleh karena pada waktu itu belum diketahui dampak pemakaian sinar-x, maka dokter menggunakannya tanpa memakai pakaian proteksi radiasi atau jas apron, sehingga setelah berselang beberapa tahun ternyata banyak dokter yang menderita kanker kulit.[4]
 Hal ini memberikan dampak yang cukup signifikan bahwasanya penggunaan HP mayoritas dapat membuat kerusakan yang cukup parah pada penggunaannya seperti pikun, kanker, mudah mengantuk dan sebagainya yang diakibatkan tingginya radiasi HP serta seringnya menggunakan HP dan meletakan HP diradius tubuh yang dekat sehingga menimbulkan penyakit yang membahayakan tubuh.
Karena fenomena ini telah menjadi suatu hal yang hangat untuk diangkat ke dalam pemodelan matematika mengenai hubungan penggunaan HP dengan tingkat radiasi  yang dipancarkan, dari sumber diatas, penulis tertarik mengetahui terjadinya tingkat radiasi terhadap  penggunaan HP ke dalam bentuk pemodelan matematika.

2. Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang telah dipaparkan, maka rumusan masalahnya adalah bagaimana permasalahan diatas diubah kedalam bentuk pemodelan matematika, dan hal yang akan dilakukan adalah melihat penggunaan HP pada berbagai merek ponsel yang dipengaruhi oleh tingkat radiasi ponsel tersebut.

3. Tujuan
Sesuai dengan rumusan masalah maka tujuan dari tulisan ini adalah membuat suatu pemodelan matematika dimana nilai ini akan dilakukan pendekatan dengan nilai validasi yang telah ada, dimana pemodelan ini pendekatan ini nantinya akan diberi suatu faktor-faktor tambahan dan disanalah akan dilihatnya perbandingan terhadap nilai validasi dengan SAR, dengan pemodelan pendekatan yang telah dirancang.

4. Manfaat Penulisan
Diharapkan pada akhir tulisan ini akan didapatkan suatu pemodelan matematika yang mana pemodelan tersebut dapat diterapkan sebagai bahan acuan kedepannya dalam menyampaikan betapa bahayanya penggunaan HP berlebihan sehingga pengguna HP bisa meminimalisir penggunaan HP agar tidak terganggu oleh berbagai penyakit yang diakibatkannya.

5. Batasan Masalah
Adapun batasan-batasan masalah yang digunakan yaitu berdasarkan asumsi-asumsi berikut :
1.    Radiasi merek HP yang ditinjau adalah Sony Ericsson, motorola, Nokia, Samsung, LG, Blackberry, Samsung dan Hp China
2.    Yang kita modelakan adalah berapa besar energy radiasi handphone yang masuk ke sel-sel otak dalam kurun waktu tertentu.
3.    Kita asumsikan Hp menempel di  kepala menelfon
4.    Kita asumsikan tidak adanya selang waktu istirahat dalam penggunaan  Hp, atau penggnaan Hp terus menerus tanpa ada istirahat.



BAB II
LANDASAN TEORI

1.      Definisi Radiasi
            Radiasi merupakan sesuatu yang berbahaya, mengganggu kesehatan bahkan keselamatan. Padahal di sekitar kita baik di rumah, di kantor, maupun di tempat-tempat umum,ternyata banyak sekali radiasi. Radiasi pada dasanya adalah suatu cara perambatan energi dari sumber energi ke lingkungannya tanpa membutuhkan panas. seperti perambatan panas, cahaya, dan gelombang radio. Spektrum gelombang elektromagnetik yang kita ketahui mencakup rentang frekuensi yang lebar. Gelombang radio, sinyal televisi, sinar radar, cahaya tak terlihat, sinar-x dan sinar gamma merupakan contoh-contoh gelombang elektromagnetik. Sumber elektromagnetik ada dimana-mana, matahari, bintang, lampu, dan tornado merupakan sumber alamiah dari gelombang elektromagnetik.
            Radiasi  adalah energi yang dipancarkan dalam bentuk partikel atau gelombang[5]. Radiasi dibagi menjadi 2 :
a). Radiasi non ionisasi (Non ionizing radiation)
Radiasi non ionisasi adalah radiasi dengan energi yang cukup untuk mengeluarkan elektron atau molekul tetapi energi tersebut tidak cukup untuk membentuk /membuat formasi ion baru (Handley,1997)
Jenis Radiasi non ionisasi :
Radiasi ini berupa gelombang elektromagnetik seperti gelombang mikro (microwave), sinar ultra violet, sinar infra merah & sinar laser.
b).Radiasi Ionisasi (Ionizing radiation)[6].
Radiasi ion adalah radiasi elektromagnetik atau partikulat dengan energi yang cukup untuk menghasilkan ion saat berinteraksi dengan atom-atom dan molekul.
Jenis ion :
1.proton
2.neutron
3.elektron
4.sinar α (alpha)
5.sinar β (betha)
6.sinar γ (gamma)
7.sinar x
Karakteristik radiasi ion :
1.      sinar α
Bermuatan positif 2, terdiri atas 2 proton & 2 neutron dan berinti helium, kecepatannya ½ kecepatan cahaya, efektif memproduksi pasangan ion (di udara memproduksi 30.000-100.000 pasangan ion), radiasi dari luar tubuh tidak bisa menembus kulit, tapi bila emisinya masuk dalam tubuh & memproduksi banyak pasangan ion dapat menyebabkan kerusakan lokal di kulit
2.      sinar β
Bermuatan negatif 1, kecepatannya mencapai kecepatan cahaya, di udara memproduksi 200 ion, radiasi yang diakibatkan dapat menembus beberapa cm dari jaringan otot
3.      sinar X dan sinar γ
Merupakan energi murni, tdk mempunyai massa maupun muatan energi emisinya diukur dengan frekuensi atau panjang gelombang, energi terbesar terkumpul dengan frekuensi tertinggi(panjang gelombang terpendek)  mempunyai daya penetrasi.
Sinar γ energinya lebih tinggi daripada sinar X, sinar x terbentuk dari energi listrik yang sangat tinggi yang dipancarkan diantara katoda dan anoda dalam sebuah tabung hampa, berkas elektron yang dipancarkan dari katoda ke anoda disebut sinar x.
4.      Neutron
Diemisi dari beberapa energy, mempunyai daya penetrasi, tidak dapat memproduksi pasangan ion di udara atau di jaringan karena tidak bermuatan, efek ionisasinya disebut secondary emmisions.

Paparan radiasi ion
1.Paparan natural :
 manusia secara terus menerus terpapar emisi radioaktif karena atom yang ada di sekeliling kita.
2. Di tempat kerja :
Radioaktif digunakaan sebagai alat pendeteksi/penelusuran atau penelitian di laboratorium & deteksi diagnostik di rumah sakit.
Radiasi sinar γ digunakan untuk membunuh sel : bakteri & fungi di industri pengemasan makanan dan membunuh sel tumor.
2.      Bahaya Radiasi
            Radiasi adalah energi yang dipancarkan dalam bentuk partikel atau gelombang. Salah satu contoh sumber radiasi yang sudah kita kenal adalah matahari. Matahari yang kita kenal memberikan cahaya dan panas. Tanpa sinar matahari tidak akan ada kehidupan di bumi ini, akan tetapi harus diakui terlalu banyak sinar matahari yang mengenai tubuh bisa jadi sangat berbahaya. Karena itu jumlah paparan sinar matahari harus kita batasi. Efek dari panas matahari biasanya dicegah dengan menggunakan kacamata hitam, topi, pakaian dan pemakaian tabir surya.[7]
            Banyak kalangan mengklaim bahwa gelombang elektromagnetik yang dipancarkan oleh alat-alat listrik dapat mengganggu kesehatan pengguna dan orang-orang yang berdiri di sekitarnya. Anggapan ini dibenarkan oleh para ahli bidang telekomunikasi, namun tidak sedikit pula bantahan-bantahan oleh beberapa pihak yang menyangkal adanya radiasi berbahaya yang di hasilkan oleh barang elektronika tersebut.[8]
            Menurut The National Radiological Protection Board (NPRB) UK, Inggris. Efek yang ditimbulkan oleh radiasi gelombang elektromagnetik dari telepon seluler dibagi menjadi dua yaitu [9]:
1. Efek fisiologis
Efek fisiologis merupakan efek yang ditimbulkan oleh radiasi gelombang elektromagnetik tersebut yang mengakibatkan gangguan pada organ-organ tubuh manusia berupa, kangker otak dan pendengaran, tumor, perubahan pada jaringan mata, termasuk retina dan lensa mata, gangguan pada reproduksi, hilang ingatan, kepala pening.
2. Efek psikologis
Merupakan efek kejiwaan yang ditimbulkan oleh radiasi tersebut misalnya timbulnya stress dan ketidaknyamanan karena penyinaran radiasi berulang-ulang.
Para ahli mengungkapkan radiasi yang ditimbulkan ponsel tidak seratus persen bisa menyebabkan gangguan kesehatan terhadap manusia, mengingat masih banyak orang yang masih setia menggunakan piranti wireless ini untuk memudahkan aktifitasnya dan tidak terjadi suatu hal apapun bahkan boleh dibilang masih aman-aman saja. Namun kita juga tidak bisa mengabaikan atas permasalahan ini, paling tidak sudah dibuktikan oleh salah satu negara yang memiliki jumlah pengguna ponsel terbanyak dunia. Peraturan tersebut bisa dibilang sangat ketat apalagi mengenai efek samping dari radiasi ponsel. Dengan menetapkan aturan ambang batas toleransi radiasi ponsel, tentunya peraturan ini menimbulkan banyak perdebatan di kalangan produsen dengan pemerintah setempat. Paling tidak kedepan dengan jumlah penduduk Indonesia sekitar 220 juta jiwa dan baru 25 juta pelanggan saja yang sudah menggunakan telepon seluler (ponsel). Hal ini menunjukkan bahwa industri seluler ditanah air semakin maju. Pengukuran kadar radiasi sebuah ponsel umumnya disebut dengan Specific Absorption Rate (SAR). Batas SAR yang ditetapkan oleh ICNIRP adalah 2.0W/kg (watts per kilogram). Sementara The Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE) juga telah menetapkan sebuah standart baru yang digunakan oleh negara Amerika dan negara lain termasuk Indonesia adalah dengan menggunakan batas 1.6W/kg.[10]
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia, WHO, dampak gelombang elektromagnetik tegangan tinggi atau ponsel tidak berbahaya asal pancarannya kecil (UKDWNet Club).[11]
Berikut beberapa penyakit dan kelainan yang berpotensi timbul karena radiasi HP:
Ø  Kanker
Ø  Tumor otak
Ø  Alzheimer
Ø  Parkinson
Ø  Fatigue (terlalu capai)
Ø  Sakit kepala
3.      Radiasi Handphone
Di seluruh dunia saat ini telah terdapat 570 juta pemakai hand-phone dan dalam jangka waktu 5 tahun lagi jumlahnya akan terus meningkat hingga mencapai 1,4 bilion. Suatu hal yang tetap masih menjadi perselisihan pendapat tentang pemakaian telephone selular adalah mengenai bahaya terdapatnya radiasi yang dicurigai dapat menimbulkan terjadinya tumor otak pada pemakainya.
Isu kontroversi mengenai apakah gelombang radiasi yang dipancarkan antena hand-phone berhubung demikian dekatnya ke kepala sewaktu pemakainya berbicara hingga dapat mengganggu jaringan sel otak yang rawan terhadap paparan gelombang elektromagnetik.
Isu negatif ini menjadi sangat membimbangkan ketika awal Ogos tahun lalu seorang ahli saraf (neurologist) dari Maryland, AS mengajukan saman bernilai $ 800 juta kepada pembuat mobile-phone serta Persatuan Industri Telekomunikasi Selular ( CTIA – Cellular Telephone Industry Association ). Neurologist tersebut ialah Dr. Christopher Newman yang menderita penyakit tumor otak yang muncul kerana keaktifannya dalam menggunakan hand-phone. Namun sampai saat ini saman tersebut masih berhasil ditolak dengan alasan bahwa bukti dan kajian ilmiah yang mendukung risiko terjadinya kanker otak dinilai tidak cukup meyakinkan.
Gelombang elektromagnetik yang dipancarkan hand-phone adalah sejenis gelombang microwave yang termasuk jenis radiasi non-ionisasi dan levelnya tergolong rendah / low level radiation[12]. Dari puluhan kajian ilmiah yang telah dilakukan sampai sekarang ini, belum terdapat bukti ilmiah hasil olahan kajian yang skala cakupan dan secara komprehensif dapat meyakinkan bahwa efek radiasi non-ionisasi pada pemakaian hand-phone berakibat serupa dengan efek pancaran radiasi gelombang elektromagnetik jenis ionisasi yang telah dinyatakan positif sebagai salah satu penyebab tumor otak atau pun kerusakan DNA pada sel jaringan tubuh manusia.
Walaupun demikian berhubung bagi pengguna yang kerap memakai hand-phone, para ahli mengingatkan pemakai mobile-phone agar tetap bijak dan berhati-hati. Para ahli organisasi kesehatan sedunia (WHO) sangat menganjurkan agar pemakaian hand-phone terutama di kalangan usia kanak-kanak dibatasi sedemikian rupa ataupun pemakaiannya dengan menggunakan “hands-free” guna untuk meminimalkan risiko yang mungkin terjadi, berhubung alasan rawannya sel otak dalam usia kanak-kanak yang sedang mengalami pertumbuhan.
WHO tengah mengadakan kajian menyeluruh mencakup 10 negara guna menyingkap kesan pemakaian mobile-phone terhadap risiko terjadinya kancer pada jaringan tubuh di daerah leher dan kepala. Badan FCC Amerika telah menguji tingkat radiasi yg dipancarkan beberapa handphone. Kekuatan radiasi handphone yg akan diterima otak atau yg dinamakan SAR (Specific Absorption Rate) diukur dalam satuan watt/kg. FCC menetapkan bahwa semua handphone yg memancarkan radiasi diatas 1.6 watt/kg dilarang utk diproduksi (dilarang masuk di amerika).
Sebenarnya semua handphone yg beredar masih bisa dikategorikan “aman” karena tingkat SAR-nya masih dibawah 1.6 watt/kg. Meskipun demikian ada beberapa org yg merasa agak pusing atau telinganya panas setelah menggunakan handphone-handphone yg dikategorikan “aman” tersebut. Jadi yg betul-betul aman (bukan sekedar aman saja) adalah yg tingkat radiasinya dibawah 1 watt/kg.
Beberapa peneliti memperingatkan bahwa dampak panas ponsel ini dapat menyebabkan paras pengguna bergaris-garis dan cekung yang menjadi awal terjadinya penuaan dini. Diduga panas menyebabkan sel-sel badan menurun kerjanya karena proses-proses dalam sel tak dapat berjalan secara efisien.
Berikut penjelasanya secara rinci  mengenai bahaya radiasi HP: [13]
• Memanaskan Otak dan Kulit
Inggris. Ponsel dapat membuat panas otak sehingga mengganggu fungsinya. Sebuah kajian yang telah diterbitkan di Inggris tahun lalu, mengungkapkan tingkat paparan (exposure) gelombang dari ponsel yang ditempelkan di dekat telinga atau bagian badan tertentu lebih besar daripada tingkat paparan dari stasiun ponsel terhadap seluruh badan.
Swedia. Sebuah studi menunjukkan peningkatan rasa/sensasi panas sebesar 48 kali terhadap telinga, muka dan kepala dari pengguna ponsel. Di Swedia juga dilaporkan pada tahun 2006 bahwa kita memiliki risiko 240 persen lebih besar terkena kanker otak berbahaya, tepatnya di bagian kepala yang berdekatan dengan telinga yang sering digunakan untuk bertelepon.
Rusia Ponsel dapat meningkatan suhu permukaan kulit sampai 4,7 oC yang dapat mengarah ke timbulnya kangker kulit. Di Inggris, ditemukan seorang pengguna ponsel yang meninggal karena tumbuhnya sel-sel kanker pada permukaan kulit yang sering bersentuhan dengan ponsel.
Beberapa peneliti memperingatkan bahwa dampak panas ponsel ini dapat menyebabkan paras pengguna bergaris-garis dan cekung yang menjadi awal terjadinya penuaan dini. Diduga panas menyebabkan sel-sel badan menurun kerjanya karena proses-proses dalam sel tak dapat berjalan secara efisien.
  • · Risiko Terkena Kanker
            Swedia. Penggunaan ponsel meningkatkan risiko terkena tumor otak sebesar 2,5 kali. Anak-anak yang tulang tengkoraknya lebih tipis dan otaknya lebih kecil menghadapi risiko lebih besar.
            Australia Tikus percobaan yang terkena radiasi ponsel selama 18 bulan, menghadapi tingkat risiko dua kali lipat terkena kanker.
            USA Pengguna bersat ponsel mengalami penurunan hormone melatonin yang amat penting untuk mencegah berkembangnya sel-sel kangker.
            Austria Perokok pengguna ponsel punya risiko lebih besar terkena kangker disbanding pengguna ponsel non perokok.
            Pengguna ponsel berat (beberapa jam / hari) ditemukan terkena kangker getah bening non-Hodgkin pada leher di area yang sering mengalami kontak ponsel. Beberapa menit paparan radiasi ponsel dapat mengubah 5% sel kangker aktif menjadi 95% sel kangker aktif, selama periode paparan dan beberapa saat setelah itu. Risiko terkena tumor yang amat langka, neuro-epithelia, yang berkembang di luar otak, meningkat dua kali lipat pada penggunaan ponsel di bandingkan non-pengguna. Pada tahun 1998, tercatat tak kurang 8 tuntutan hokum berkenaan dengan timbulnya tumor otak akibat penggunaan ponsel.
  • · Kerusakan Sistem Pertahanan Tubuh dan DNA
            Beberapa studi menunjukkan bahwa radiasi ponsel telah menyebabkan kerusakan DNA dalam sel tubuh. Menurut penelitian di Inggris, radiasi dari frekuensi radio yang lemah serupa dengan dipancarkan ponsel – dapat melemahkan system pertahanan tubuh yang bertugas melawan infeksi dan penyakit.
  • · Bayi Cacat
            USA RAdiasi ponsel juga dikaitkan dengan bahaya terhadap ibu hamil dan janin yang dikandungnnya. Sebuah studi menunjukkan bahwa radiasi ponsel menyebabkan cacat pada emberio ayam.
  • · Peningkatan Tekanan Darah
            Jerman pada sebuah studi yang dilaporkan dalam media Lancet pada 1998, tekanan darah pada subyek yang diteliti meningkat 5-10Hg-peningkatan yang lebih dari cukup untuk memicu stroke atau serangan jantung pada orang-orang yang berisiko tinggi.
            Ini kali pertama sebuah bukti yang sangat meyakinkan bahwa radiasi ponsel dapat mengubah fungsi sel dalam badan manusia.
  • · Penyakit Alzheimer’s, Multiple Sclerosis & Parkinson’s
Swedia. Hanya dalam tempo dua menit terpapar pancaran gelombang ponsel, dapat melemahkan batas pengaman dalam darah, sehingga protein dan racun/toksin bocor dan kemudian masuk ke dalam otak. Inilah yang membuka jalan bagi berkembangnya berbagai penyakit seperti Penyakit Alzheimer’s, Multiple Sclerosis & Parkinson’s
Studi lain menunjukkan pengguna ponsel 30 menit/ hari terkena risiko pikun (memory loss) dua kali lipat disbanding pengguna ponsel kurang dari dua menit/hari.
USA Riset terhadap tikus menunjukkan paparan gelombang ponsel selama 45 menit menyebabkan terhambatnya kemampuan belajar dan ingatan jangka pendek mereka.
Inggris Riset yang disponsori pemerintah menunjukkan keterkaitan antara radiasi ponsel dengan kehilangan ingatan jangka pendek dan pikun sesaat.
  • · Jantung dan Batu Ginjal
Eropa. Riset baru-baru ini menunjukkan radiasi ponsel dapat menyebabkan kebocoran hemoglobin – pembawa oksigen ke seluruh tubuh – dari sel darah merah, hal ini berakibat pada timbulnya sakit jantung dan batu ginjal.
  • · Penurunan Gairah Sex, Rasa Terbakar dan Kelelahan
Ukroina Riset pada binatang menunjukkan pengguna ponsel dapat menurunkan gairah sex secara drastic. Tikus yang terpapar radiasi ponsel menghasilkan jauh lebih sedikit hormone testoteron dalam darah dibandingkan tikus yang tak terpapar. Semakin tinggi tingkat radiasi semakin sedikit testosterone yang dihasilkan, sehingga menurunkan gairah seksual.
Skandinavia Riset yang disponsori oleh industry ponsel, pemerintah Norwegia dan Swedia menegaskan adanya korelasi antara lama frekuensi/ seringnya penggunaan ponsel dengan munculnya gejala-gejala kelelahan/ fatique rasa terbakar, dan sakit kepala. Pengguna ponsel juga ada yang melaporkan telah mengalami kulit gatal-gatal, terbakar dan kejang-kejang.
  • · Racun Dari Tambalan Gigi
Riset pun menunjukkan bahwa radiasi ponsel dapat mengaktifkan mercuri dalam tambalan gigi sehingga menghasilkan sejenis gas beracun. Beberapa pakar percaya bahwa gas itu dapat menyerang otak dan system syaraf sehingga mengakibatkan kondisi seperti depresi, asthma, Alzheimer’s dan Multiple Sclerosis.
  • · Sakit Kepala,  Pusing-Pusing, Kehilangan Konsentrasi
Swedia Riset yang disponsori industry ponsel terhadap 11.000 pengguna ponsel 4 – 5 kali sehari menghadapi risiko 3,6 x lebih besar terkena sakit kepala dari pada pengguna ponsel kurang dari dua kali sehari. Para pengguna juga menghadapi risiko 2,3 kali terkena pusing-pusing dan s,4 kali terkena kehilangan konsentrasi dibanding non-pengguna. Orang-orang muda menghadapi risiko lebih besar, mereka yang berusia dibawah 30 tahun menghadapi risiko 3 – 4 kali lebih besar dibandingkan pengguna yang lebih tua.
            Pengguna ponsel berat (beberapa jam / hari) ditemukan terkena kangker getah bening non-Hodgkin pada leher di area yang sering mengalami kontak ponsel. Beberapa menit paparan radiasi ponsel dapat mengubah 5% sel kangker aktif menjadi 95% sel kangker aktif, selama periode paparan dan beberapa saat setelah itu. Risiko terkena tumor yang amat langka, neuro-epithelia, yang berkembang di luar otak, meningkat dua kali lipat pada penggunaan ponsel di bandingkan non-pengguna. Pada tahun 1998, tercatat tak kurang 8 tuntutan hokum berkenaan dengan timbulnya tumor otak akibat penggunaan ponsel.
Dikutip dari DNA india, berikut ini sejumlah dampak negatif yang bisa ditimbulkan akibat radiasi yang berlebihan dari ponsel dan menara BTS[14] :
  1. Resiko kanker otak pada anak-anak dan remaja meningkat 400 persen akibat penggunaan ponsel. Makin muda usia pengguna, makin besar dampak yang ditimbulkan oleh radiasi ponsel.  
  2. Bukan hanya pada anak dan remaja, pada orang dewasa radiasi ponsel juga berbahaya. Penggunaan ponsel 30 menit/hari selama 10 tahun dapat meningkatkan risiko kanker otak dan acoustic neuroma (sejenis tumor otak yang bisa menyebabkan tuli). 
  3. Radiasi ponsel juga berbahaya bagi kesuburan pria. Menurut penelitian, penggunaan ponsel yang berlebihan bisa menurunkan jumlah sperma hingga 30 persen. 
  4. Frekuensi radio pada ponsel bisa menyebabkan perubahan pada DNA manusia dan membentuk radikal bebas di dalam tubuh. Radikal bebas merupakan karsinogen atau senyawa yang dapat memicu kanker. 
  5. Frekuensi radio pada ponsel juga mempengaruhi kinerja alat-alat penunjang kehidupan (live saving gadget) seperti alat pacu jantung. Akibatnya bisa meningkatkan risiko kematian mendadak.
  6. Sebuah penelitian membuktikan produksi homon stres kortisol meningkat pada penggunaan ponsel dalam durasi yang panjang. Peningkatan kadar stres merupakan salah satu bentuk respons penolakan tubuh terhadap hal-hal yang membahayakan kesehatan.
  7. Medan elektromagnet di sekitar menara BTS dapat menurunkan sistem kekebalan tubuh. Akibatnya tubuh lebih sering mengalami reaksi alergi seperti ruam dan gatal-gatal.
  8. Penggunaan ponsel lebih dari 30 menit/hari selama 4 tahun bisa memicu hilang pendengaran (tuli). Radiasi ponsel yang terus menerus bisa memicu tinnitus (telinga berdenging) dan kerusakan sel rambut yang merupakan sensor audio pada organ pendengaran.
  9. Akibat pemakaian ponsel yang berlebihan, frekuensi radio yang digunakan (900 MHz, 1800 MHz and 2450 MHz) dapat meningkatkan temperatur di lapisan mata sehingga memicu kerusakan kornea.
  10. Emisi dan radiasi ponsel bisa menurunkan kekebalan tubuh karena mengurangi produksi melatonin. Dalam jangka panjang, kondisi ini dapat mempengaruhi kesehatan tulang dan persendian serta memicu rematik.
  11. Risiko kanker di kelenjar air ludah meningkat akibat penggunaan ponsel secara berlebihan.
  12. Medan magnetik di sekitar ponsel yang menyala bisa memicu kerusakan sistem syaraf yang berdampak pada gangguan tidur. Dalam jangka panjang kerusakan itu dapat mempercepat kepikunan.
  13. Medan elektromagnetik di sekitar BTS juga berdampak pada lingkungan hidup. Burung dan lebah menjadi sering mengalami disorientasi atau kehilangan arah sehingga mudah stres karena tidak bisa menemukan arah pulang menuju ke sarang.

4.      Spesifikasi Gelombang Elektromagnetik Ponsel
      Telepon seluler atau ponsel yang banyak digunakan oleh masyarakat saat ini, memang sangat membantu dalam hal kemudahan berkomunikasi. Ukuran ponsel makin lama makin kecil agar lebih praktis mudah dimasukkan ke dalam saku dan kelebihannya makin lama makin canggih. Kecanggihan dan kelebihan ponsel tidak lain adalah waktu selalu ditemukan hal yang baru. Akan tetapi satu hal yang perlu diingat bahwa pancaran sinyal dari emiter ponsel selalu mengikuti kaidah pancaran radiasi gelombang elektromagnetik.
. Spektrum gelombang elektromagnetik dikelompokkan berdasarkan panjang gelombangnya atau bisa juga dikelompokkan berdasarkan frequensinya. Mengenai spektrum gelombang elektromagnetik berdasarkan panjang gelombangnya atau frequensinya dapat dilihat pada Tabel :

No. Jenis gelombang elektromagnetik:
Panjang gelombang (m)
Frequensi, (Hertz)

1. Gelombang radio:
a. Radio gelombang panjang
b. Radio gelombang pendek
c. Komunikasi bands.
d. Televisi
2. Gelombang Mikro:
a. Radar
3. Infra merah
4. Cahaya tampak
5. Ultra ungu
6. Sinar - X
7. Sinar gamma


109 - 10-3
109 - 103
103 - 10
105 - 10-3
10 - 10-1
10 - 10-5
10 - 10-3
10-3 - 10-6
10-6 - 10-7
10-7 - 10-10
10-8 - 10-12
10-10 - 10-16

1 - 1011
1 - 105
105 - 107
103 - 1011
107 - 109
107 - 1013
108 - 1011
1011 - 1014
1014 - 1015
1015 - 1019
1016 - 1021
1018 - 1025




Berdasarkan tabel tersebut di atas , tampak bahwa pancaran gelombang elektromagnetik dari ponsel dengan frequensi antara  450 - 1800 MHz telah memasuki daerah gelombang mikro seperti halnya radar. Bila dilihat energinya, maka pancaran gelombang elektromagnetik dari ponsel akan menghasilkan energi yang mengikuti persamaan berikut ini:
E  = h
f  = h c/l
dimana:
E  = energi yang dihasilkan, erg.
h  = konstanta planck, 6,62 x 10-27 joule detik
c  = kecepatan cahaya, 300.000 km/detik   = 3.1010 cm / detik
l = panjang gelombang.
Kalau panjang gelombang elektromagnetik yang dipancarkan oleh ponsel diambil 10-2 meter, maka energi elektromagnetik yang akan dihasilkan dapat dihitung sebagai berikut:
E  = 6,62.10-27 x 3.1010 / (10-2.10-2 )
 = 19,86.10-17  erg
Karena ; 1 eV = 1,6.10-12  erg =1,6 .10-19 joule=3,8.10-20kalori
Maka :
 E  =(19,86.10-17)/(1,6. 10-12)eV.
      = 12,41 . 10-5 eV
  E = 1,241 .10-4 eV

5.      Tingkat Radiasi Handphone dari yang Terkecil Sampai Terendah
Berikut ini adalah daftar handphone yang memiliki radiasi terendah dan tertinggi yang dikeluarkan oleh United Kingdom National Physical Laboratory dan badan FCC Amerika (Federal Communication Comission)[16].

No
Tipe Handphone beradiasi Rendah
Tingkat Radiasi SAR (watt/kg)
1
Alcatel OneTouch
0,97
2
Ericsson A1018
0,88
3
Ericsson SH888
0,90
4
Ericsson T18s
0,97
5
Motorola CD930
0,94
6
Motorola Startac
0,10
7
Motorola T2688 Talkabout
0,35
8
Motorola V3688/8088
0,02
8
Nokia 6110
0,87
9
Nokia 6150
0,98
10
Nokia 8810
0,22
11
Nokia 8850/8890
0,98

No
Tipe Handphone beradiasi Tinggi
Tingkat Radiasi SAR (watt/kg)
1
Bosch 909
1,13
2
Ericsson GF768/788
1,35
3
Ericsson R250
1,19
4
Ericsson T28
1,49
5
Motorola CD920
1,17
6
Nokia 3110
1,24
7
Nokia 3210
1,14
8
Nokia 5110
1,45
9
Nokia 8210
1,09
10
Philips Genie
1,52
11
Philips Genie Dualband
1,26
12
Philips Savy
1,11
13
Siemens C25
1,33


            Dari tabel di atas terlihat bahwa Philips Genie, Nokia 5110, dan Ericsson T28 memiliki tingkat radiasi yg cukup tinggi, bahkan hampir mendekati ambang batas bahaya yg ditentukan FCC, yaitu 1.6 watt/kg. Selain itu juga dapat dilihat bahwa Motorola V3688 memiliki tingkat radiasi paling rendah. Padahal sebenarnya radiasinya yg dipancarkan V3688 sangat tinggi, yaitu sebesar 1.58 watt/kg, namun karena handphone ini menggunakan design lipat (clam-shell) maka posisi antena berada di samping rahang (jauh dari otak), sehingga pengaruh pancaran radiasi dari antenna ke otak hanya sebesar 0.02 watt/kg saja. Untuk lebih jelasnya lihat pengaruh posisi antenna terhadap resiko kanker otak.
HANDPHONE DENGAN EKSTERNAL ANTENNA
(Radiasi antenna mengarah ke otak)
Pada handphone jenis ini posisi antenna persis disamping otak,  sehingga resiko kanker otak paling besar.
Contoh: Boech 908/909, semua Ericsson dan Sony, Nokia 5110/6110/6150, Siemens S25/c25/c35, Motorola T2688, P689.

HANDPHONE DENGAN DESIGN CLAM SHELL (LIPAT)
(Radiasi antenna mengarah ke rahang)
Karena bentuknya lipatan, maka pada handphone jenis ini posisi antenna berada disamping rahang. Dengan posisi antenna jauh dari otak, maka resiko kanker otak pada handphone semacam ini paling kecil.
Contoh: Motorola V3688/V8068/StarTac, Samsung A100, Samsung SGH800.

HANDPHONE DENGAN INTERNAL ANTENNA
(Radiasi antenna mengarah ke telinga)
Pada handphone tersebut posisi antenna disamping telinga, sehingga resiko kanker otak tidak terlalu besar. Namun efek sampingnya yaitu menyebabkan telinga cepat panas.
Contoh: Nokia 3210/3310/8210/8850, Siemens S35/M35
Dari penjelasan di atas mengenai pengaruh posisi antena terhadap pancaran radiasi ke otak, maka dapat ditemukan sebab mengapa handphone Motorola V dan StarTac memiliki tingat SAR yg paling rendah. Selain itu juga ditemukan sebab mengapa bila menggunakan Nokia 8210 kuping cepat terasa panas. Ini disebabkan karena Nokia 8210 menggunakan internal antenna sehingga pancaran radiasi mengarah ke telinga.Nokia 8210 sendiri meskipun tergolong handphone beradiasi tinggi namun tingakt SAR-nya tidak terlalu tinggi (hanya sedikit diatas 1 watt/kg). Ini karena dengan internal antenna posisi antenna sedikit agak jauh dari otak. Ini berbeda dgn Nokia 5110, Philips Genie, Siemens C25, Ericsson T28, dan GF768 yg posisi antenanya jelas-jelas disamping otak kita. Telinga yg panas tentunya lebih baik daripada otak kita yg panas.
Rendahnya tingkat radiasi handphone tentu juga ada kaitannya dgn kekuatan sinyal handphone. Asumsinya, semakian besar radiasinya, maka semakin kuat pula sinyalnya. Nokia 8810 yg radiasinya sangat rendah (0.22 watt/kg) mungkin juga menjadi sebab lemahnya sinyal handphone ini. Ini berbeda dgn Motorola V yg tingkat SAR-nya rendah, tapi anehnya sinyalnya lebih kuat. Hal ini disebakan karena pancaran radiasi dari Motorola V sebenarnya sangatlah besar, yaitu hampir 1.6 watt/kg (mendekati ambang bahaya FCC). Tapi karena penempatan posisi antenanya jauh dari otak (disamping rahang kita) maka akhirnya pancaran radiasi yg diterima otak kita akhirnya sangat rendah.
            Ketika Anda menggunakan telepon genggam, 70-80 persen energi radiasi yang dipancarkan dari antena telepon itu diserap kepala,” kata Prof Henry Lai dari University of Washington, AS, seperti dikutip web MD Health.[17]
            Radiasi HP memancarkan 215 kali perdetik masuk ke sel-sel otak mengenai DNA dalam sel. Pancaran sinyal dari emiter ponsel selalu mengikuti kaidah pancaran radiasi gelombang elektromagnetik.[18]
BAB III
MODEL MATEMATIKA


1.        Skenario Awal
     Sebenarnya semua handphone yg beredar masih bisa dikategorikan “aman” karena tingkat SAR-nya masih dibawah 1.6 watt/kg. Meskipun demikian ada beberapa org yg merasa agak pusing atau telinganya panas setelah menggunakan handphone-handphone yg dikategorikan “aman” tersebut.
     Jika seseorang menelfon menggunakan HP “x” dengan tingkat SAR sebesar “y” yang mana masih dikategorikan aman ternyata lama kelamaan dapat menimbulkan efek pusing, dan panas ditelinga.
     Bahkan dalam suatu penelitian lain, telurpun dapat matang sempurna akibat diradiasi menggunakan ponsel dalam kurun waktu tertentu.
            Kemungkinan teburuk adalah radiasi dalam skala tertentu dan kurun waktu tertentu dapat mengaktifkan sel-sel kangker atau penyakit lainya.
2.             Variabel dan Parameter
Berdasarkan skenario awal tersebut maka kita dapat membuat suatu pemodelan matematika, akan tetapi sebelumnya kita buat terlebih dahulu variabel dan parameternya yang berpengaruh dalam model tersebut. Adapun variabel dan parameter yang digunakan dalam model ekivalen jalan terhadap tekanan mobil batubara tersebut sebagai berikut :

Tabel 1. Daftar Variabel
Keterangan
Variabel
Tingkat SAR HP X
Rx
Energi radiasi HP  X
Ex
Jumlah energi radiasi yang diserap otak
Eotak
Lama menelfon
t

Tabel 2. Daftar Parameter
Keterangan
Parameter
Prosentase
75%
Pengali
215
Pembagi
1,2 .10-12

3.             Model radiasi gelombang electromagnet HP
   Model ini adalah bagan dimana terjadi suatu proses radiasi gelombang elektromagnetik dari HP ke otak :


 








Gambar. Proses radiasi gelombang elektro magnet hingga sampai ke otak

Suatu HP x dimana mempunyai tingkat SAR yang diketahui, bila digunakan pada saat menelfon makagelombang radiasinya akan sampai ke otak, adapun jumlah energy radiasi yang sampai ke otak tergantung dari beberapa faktor yang mempengaruhi seperti :
1.      Tingkat SAR HP
2.      Lama waktu menelfon

Formula dasar untuk permasalahan ini adalah dengan menggunakan persamaan :
Dimana            :
                         P : daya yang dipancakan(energy yang diradiasikan) satuanya watt
                        Q: energy kalor, dalam hal ini energy radiasi. satuanya joule
                           t: lama energy terpancar, satuanya sekon
   Dengan demikian pada proses tersebut HP x memiliki tingkat SAR dengan satuan watt/kg, didapat :
            Dengan demkian didapat untuk  setiap 1 watt/kg energy radiasinya adalah 1/3600 eV, maka  untuk setiap 1 watt/kg tingkat SAR HP berarti Energi radiasi HP sebsesar :
            Maka besar energy radiasi Hp x bisa dicari dengan persamaan :
                                                           

            Berdasarkan data yang didapat dari landasan teori bahwasanya energy radiasi yang diserap kepala berkisar 75%-nya saja, juga radiasi Hp memancarkan 215 kali perdetik masuk ke sel-sel otak mengenai DNA dlm sel.
            Maka besar energy radiasi yang masuk ke otak dapat dihitung dengan persamaan :
                                                                 
                                                                 
                                                                 
                                                                 
                                                                 
                                                      

            Jadi didapat formula untuk menghitung jumlah energy  radiasi gelomabang elektromagnetik Hp X yang masuk ke otak adalah :
                                                      



BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN



1. Simulasi jumlah energy radiasi yang masuk ke otak pada Hp terntentu
Untuk mengetahui dan memahami persamaan-persamaan pemodelan matematika jumlah energy radiasi yang masuk ke otak pada Hp terntentu yaitu dengan melakukan simulasi terhadap persamaan tersebut untuk suatu nilai parameter tertentu yang telah ditentukan terhadap tingkat SAR Hp.
Diketahui  Nilai Parameter.
Parameter
Nilai yang diberikan
Rmotorola startac
0,1

Berdasarkan nilai-nilai parameter yang ada,dapat diperoleh nilai Eotak dengan menggunakan formula yang telah didapat dari bab sebelumnya yaitu :
                                               
                                                 
·         Nilai t = 1 menit
             
·         Nilai t= 30 menit
 
·         Nilai t= 1 jam
 
·         Dengan formula pendekatan maka dengan t selanjutnya dari 2 jam sampai dengan 20 jam  maka bisa didapatkan nilai jumlah energy radiasi yang masuk ke otak tersebut.
Dengan nilai t  menelfon yang semakin meningkat maka nilai jumlah energy radiasi yang masuk ke otak pun berbanding lurus sehingga mengalami peningkatan juga.
Data secara keseluruhan dari hasil penerapan formula pendekatan dari waktu 1 jam sampai dengan 20 jam, adalah :
Tabel . Analisis jumlah energy radiasi yang masuk ke otak untuk Hp Motorola startac
Lama menelfon / t
(Jam)
Jumlah energy radiasi yang masuk ke otak / Eotak
(eV)
1
15.48
2
30.96
3
46.44
4
61.92
5
77.4
6
92.88
7
108.36
8
123.84
9
139.32
10
154.8
11
170.28
12
185.76
13
201.24
14
216.72
15
232.2
16
247.68
17
263.16
18
278.64
19
294.12
20
309.6

Data di atas adalah data yang telah diklasifikasikan melalui table dimana dapat dilihat bahwa semakin lama menelfon semakin bertambah nilai energy radiasi yang masuk ke otak

Gambar . Grafik jumlah energi radiasi yang  masuk ke otak(eV)
Terlihat dari gambar, bahwa nilai jumlah energi radiasi yang  masuk ke otak teus meningkat seiring lama menelfon
            Lalu kita bandingkan dengan Hp merek lainya dengan tingkat SAR yang berbeda.
Merek Hp
Parameter
Nilai yang diberikan
Nokia 8810
Rnokia 8810
0,22
Ericsson R250
Rericsso R250
1,19
Siemens C25
Rsiemens c25
1,33
Bosch 909
Rbosch 909
1,13
Alcatel OneTouch
Ralcatel oneTouch
0,97

Berdasarkan nilai-nilai parameter yang ada,dapat diperoleh nilai Eotak dengan menggunakan formula seperti sebelumnya yaitu :
Nokia 8810
Ericsson R250
Siemens C25

Bosch 909
Alcatel OneTouch

Dari table-tabel itu kita bisa hitung jumlah energy radiasi yang masuk ke otak untuk nilai t dari 1 jam sampai 20 jam.adalah seperti pada tabel berikut :

Lama menelfon
Jumlah energy radiasi yang masuk ke otak      (eV)
(jam)
Nokia 8810
Ericsson R250
Siemens C25
Bosch 909
Alcatel OneTouch
1
3.4056
18.4212
20.5884
17.4924
15.0156
2
6.8112
36.8424
41.1768
34.9848
30.0312
3
10.2168
55.2636
61.7652
52.4772
45.0468
4
13.6224
73.6848
82.3536
69.9696
60.0624
5
17.028
92.106
102.942
87.462
75.078
6
20.4336
110.5272
123.5304
104.9544
90.0936
7
23.8392
128.9484
144.1188
122.4468
105.1092
8
27.2448
147.3696
164.7072
139.9392
120.1248
9
30.6504
165.7908
185.2956
157.4316
135.1404
10
34.056
184.212
205.884
174.924
150.156
11
37.4616
202.6332
226.4724
192.4164
165.1716
12
40.8672
221.0544
247.0608
209.9088
180.1872
13
44.2728
239.4756
267.6492
227.4012
195.2028
14
47.6784
257.8968
288.2376
244.8936
210.2184
15
51.084
276.318
308.826
262.386
225.234
16
54.4896
294.7392
329.4144
279.8784
240.2496
17
57.8952
313.1604
350.0028
297.3708
255.2652
18
61.3008
331.5816
370.5912
314.8632
270.2808
19
64.7064
350.0028
391.1796
332.3556
285.2964
20
68.112
368.424
411.768
349.848
300.312


            Lalu kita buat grafik jumlah energy radiasi yangmasu ke otak untuk masing-masing Hp terkait :


Grafik. jumlah energy radiasi yang masuk ke otak(eV)

            Berdasarkan grafik dapat ditarik  kesimpulan bahwa semakin tinggi tingkat SAR sutu Hp maka semakin besar pula energy yang akan diterima otak, begitu jugaa dengan waktu menelfon, semakin lama menelfon maka akan semakin besar energy radiasi yang diterima  otak.

2. Simulasi kemungkinan terkena penyakit

             . Penggunaan ponsel 30 menit/hari selama 10 tahun dapat meningkatkan risiko kanker otak dan acoustic neuroma (sejenis tumor otak yang bisa menyebabkan tuli).[19]
            Maka dari data tersebut kita asumikan memiliki misalkan seseorang menggunakan Hp x dengan tingkat SAR sebesar 1,6 watt/kg akan meningkatkan  resiko kangker otak jika pemakaianya adalah selama kurun waktu kurang  lebih 1825 jam.
            Sebenarnya berapa besar energy radiasi yang masuk ke otak jika demikian?. Maka kita dapat menghitung berapa besar energy radiasi yang sampai ke otak kala itu :
           

Diketahui  Nilai Parameter :.
Parameter
Nilai yang diberikan
Rx
1,6
t
1825

Berdasarkan nilai-nilai parameter yang ada,dapat diperoleh nilai Eotak dengan menggunakan formula yang telah didapat dari bab sebelumnya yaitu :
                                               
                                                 
                                                 
                                                
                                                
            Atau setara dengan  i. Sebuah energy yang sangat kecil, juga nilai ini tidak akan sama pengaruhnya terhadap otak yang mana penggunaan setiap harinya hanya 30 menit selama 10 tahun dengan penggunaan secara terus menerus selaama 1825 jam. Karena pada setiap kali istirahat, otak,maupun sel-sel lainya mengalami regenerasi, mampu memperbaiki dirinya sendiri.
            Juga , kata Dr Eka, manusia memiliki sawar darah otak yg melindungi paparan radiasi ini.Anak-anak dibawah usia 8 thn sangat rentan terhadap pancaran radiasi ini, sehingga sangat disarankan belum waktunya menggunakan HP.
            Jadi data tersebut hanya dapat menggambarkan semakin sering menggunakan Hp maka semakin rentan pula terhadap penyakit-penyakit yang disebutkan di atas.

3. Validasi Formula Pendekatan
Dari data yang didapatkan dari formula pendekatan bahwasanya nilai pendekatan tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah :
3.      Tingkat SAR HP
4.      Lama waktu menelfon
Maka didapat bahwasanya Hp memiliki energy radiasi tiap sekonya dapat dilihat dalam tabel:

Merek Hp

Tingkat SAR
Energy radiasi (10-4eV)
Berdasarkan formula pendekatan

data jurnal
Alcatel OneTouch
0.97
4.171
1,241
Ericsson A1018
0.88
3.784
1,241
Ericsson SH888
0.9
3.87
1,241
Ericsson T18s
0.97
4.171
1,241
Motorola CD930
0.94
4.042
1,241
Motorola Startac
0.1
0.43
1,241
Motorola T2688 Talk about
0.35
1.505
1,241
Motorola V3688/8088
0.02
0.086
1,241
Nokia 6110
0.87
3.741
1,241
Nokia 6150
0.98
4.214
1,241
Nokia 8810
0.22
0.946
1,241
Nokia 8850/8890
0.98
4.214
1,241
Bosch 909
1.13
4.859
1,241
Ericsson GF768/788
1.35
5.805
1,241
Ericsson R250
1.19
5.117
1,241
Ericsson T28
1.49
6.407
1,241

            Ternyata rata-rata hasil perbandingan data menggunkan formula pendekatan dengan data dari jurnal tidak menunjukan perbedaan yang signifikan dan tingkat signifikansinya adalah berkisar , jadi data ini memiliki tingkat kepercayaan hampir 88%.


BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN


1. Kesimpulan
   Berdasarkan nilai-nilai parameter yang diketahui bahwa Hp x memiliki suatu data yang diambil dari hasil penelitian ilmuwan-ilmuwan terdahulu dan dari jurnal-jurnal yang telah ada.
Maka dapat disimpulkan bahwa nilai energy radiasi geombang elektromagnetik yang masuk ke otak sangat dipengaruhi oleh
1.      Lama menelfon.
2.      Tingkat SAR.
3.      Kemampuan sawar otak.
            Lama menelfon dan tingkat SAR Hp akan berbanding lurus dengan jumlah energy radiasi yang masuk ke otak, semakin lama menelfon maka jumlah energy radiasi yang masuk ke otak semakin besar maka semakin rentan terhadap peyakit, begitu pula semakin besar ingkat SAR maka jumlah energy radiasi yang masuk ke otak semakin besar mengakibatkan semakin rentan terhadap penyakit.
            sedangkan kemampuan sawar otak akan berbanding terbalik terhadap jumlah energy radiasi yang masuk ke otak, semakin baik kemampuan sawar otak maka jumlah energy radiasi yang masuk ke otak semakin sedikit, Karena semakin dewasa kemampuan sawar otak semakin baik, maka anak-anak paling rentan terhadap penyakit.
            Tapi Anda tidak harus stop menggunakan ponsel untuk terhindar dari bahaya radiasi. Simak delapan kiat mengurangi radiasi ponsel, seperti yang dikutip dari detikinet.
1. Gunakan Headset
            Inilah cara yang paling mudah untuk menangkal ancaman radiasi ponsel. Tentu saja, kita tidak bisa menolak untuk menerima panggilan telepon. Namun jika Anda masih khawatir, ada baiknya menggunakan headset. Intinya adalah telepon genggam Anda, tidak terlalu dekat dengan otak. Cara ini menjauhkan pemancar sinyal dari otak di kepala, namun tidak bisa mencegah risiko impotensi selama masih dikantongi di celana. Perangkat bebas genggam nirkabel, misalnya bluetooth juga masih memancarkan radiasinya sendiri meski lebih sedikit.
2. Kurangi Bluetooth dan Headset Wireless
            Menggunakan headset bisa menjadi pilihan untuk mengurangi radiasi ponsel. Namun ingat, pilih headset yang konvensional alias yang masih menggunakan kabel untuk terhubung dengan ponsel. Jangan menggunakan headset wireless. Fitur bluetooth di ponsel juga jangan terus menerus diaktifkan, gunakan seperlunya.
3. Speakerphone
            Menggunakan speaker ketika bertelepon juga bisa menjadi pilihan. Namun tentu saja, ada rasa kurang nyaman ketika hal ini dilakukan di tempat publik. Tapi setidaknya, Anda tidak harus menempelkan ponsel di kepala ketika bertelepon. Jadi pilihan ini mungkin bisa digunakan ketika Anda tengah berada di tempat privat seperti di rumah.
4. Gunakan Casing Penahan Radiasi
            Berbagai produk untuk mengurangi radiasi ponsel banyak ditawarkan di pasaran, mulai dari stiker antiradiasi hingga casing khusus untuk ponsel cerdas yang radiasinya cukup tinggi. Sebuah pengujian independen yang dilakukan majalah Wired menunjukkan, beberapa merek casing antiradiasi mampu mengurangi radiasi hingga 66,7 persen.
            Walau demikian, tak perlu kita merasa cemas secara berlebihan. Radiasi yang ditimbulkan oleh ponsel, daya rusaknya tidak sebesar radiasi yang ditimbulkan oleh radioaktif. Tapi, perlu kita pertimbangkan juga bahwa sekecil apapun efek yang kita terima, kalau mengenai secara terus menerus, akan mengakibatkan gangguan yang dahsyat juga nantinya.
5. Sudut Ruangan
            Hindari menerima telepon di sudut ruangan. Sudut ruangan yang biasanya sepi namun di sisi lain terkadang juga menjadi tempat di mana sinyal telepon menjadi lemah. Nah, sinyal yang lemah justru dikatakan memicu radiasi yang lebih tinggi. Hal ini berlaku pula di area yang sempit/kecil seperti lift. Kurangi menelpon menggunakan HP dalam gedung.
6. Jangan Selalu Menempel
            Ponsel yang Anda gunakan boleh saja menjadi gadget kesayangan, namun untuk kesehatan yang lebih baik, ada baiknya Anda jangan selalu nempel dengan ponsel tersebut. Ponsel yang tidak digunakan direkomendasikan ditaruh di tas atau di atas meja. Hal ini dikatakan lebih baik ketimbang ditempatkan di kantong celana. Usahakan menjauhkan ponsel setidaknya 1 inci/2,5 cm dari tubuh Anda.
7. Diam di Tempat Kala Menelepon
            Ketika menerima telepon sebaiknya Anda tidak berjalan-jalan. Pasalnya, dalam keadaan bergerak maka sinyal ponsel akan terus mencari pancaran sinyal yang kuat dari base transceiver station (BTS). Aktivitas ini justru akan menguatkan radiasi.
8. Gunakan Dua Telinga
            Hindari penggunaan satu bagian telinga ketika bertelepon. Misalnya, selalu menerima telepon dengan telinga bagian kiri saja. Menurut para ahli, hal ini justru tidak baik. Manfaatkan kedua telinga Anda untuk meminimalisir radiasi yang terpancar.
9. Jangan simpan ponsel di kantong baju atau celana
            Jangan terlalu sering meletakan hp dekat ginjal, jantung dan kantung celana. bila ponsel melekat seharian di tubuh Anda, letakkan dengan layar menghadap ke dalam. Bila tak digunakan sebaiknya taruh di tas atau dompet.
            Otak bukan satu-satunya organ tubuh manusia yang terpengaruh oleh radiasi ponsel. Untuk mengurangi risiko tersebut, ada baiknya ponsel disimpan di tas kecil yang bisa dijinjng ke mana-mana. Karena, baru-baru ini ilmuwan Hongaria menyimpulkan,pria yang terlalu sering menyimpan handphone-nya di pinggang atau saku celana akan mengalami masalah kesuburan. Juga bebarapa penelitian membuktikan, radiasi bisa mempengaruhi kualitas sperma pria dan meningkatkan risiko kanker payudara pada wanita.
10. Bila memungkinkan, gunakan ponsel dalam kondisi sinyal terkuat.
            Karena Semakin lemah sinyal, semakin banyak frekuensi radio yang digunakan agar bisa terhubung.
11. Kirim SMS saja ketimbang menelepon bila memungkinkan.
            Radiasi SMS lebih rendah ketimbang berbicara. Mengirim SMS juga menjauhkan radiasi dari kepala Anda.Radiasi yang dipancarkan saat berkirim pesan singkat lebih sedikit dibandingkan saat menerima atau melakukan panggilan suara. Selain itu, posisi ponsel saat berkirim pesan berada lebih jauh dari kepala dibandingkan saat telepon.
12. Jangan simpan ponsel di bawah bantal
            Meski sedang tidak digunakan, ponsel dalam posisi stand by (tetap menyala) masih memancarkan radiasi agar selalu terhubung dengan jaringannya. Meletakkan ponsel di bawah bantal saat tidur akan mendekatkannya dengan kepala sehingga otak akan terpapar radiasi sepanjang malam.
13. Jauhkan ponsel dari bayi dan jauh dari perut jika Anda tengah hamil. Otak janin dan bayi paling rentan terhadap radiasi. Kurangi atau jauhkan pemakaian untuk anak-anak.
14. Bacalah petunjuk pengguna untuk mengetahui rincian lebih lanjut dan tindakan pencegahan dari bahaya radiasi.
15. Gunakan hp yang radiasinya dibawah level kelayakan

2. Saran
Pembaca dapat menggunakan berbagai asumsi dan parameter yang berbeda selain yang dipaparkan di dalam makalah ini.








[2] Ibid.
[3] http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/196307011988031-SAEFUDIN/S, el,_jaringan,_dan_organ.pdf, diakses pada 7-4-2012 jam 14.00 WIB
[5] http://www.batan.go.id/pusdiklat/elearning/proteksiradiasi/pengenalan_radiasi/1-1.htm
[6] http://dadang-saksono.blogspot.com/2010/07/macam-macam-radiasi.html

[7] www.akujagoan.com › Alam semesta diakses 07-04-12 pkl 13:10
[8] ejournal.unud.ac.id/abstrak/alit_17_diakses 07-04-12 pkl 13:25
[11] Ibid.
[12] http://ginapriani.wordpress.com/2010/06/21/chapter-1-bahaya-radiasi-hp/

[16] http://ginapriani.wordpress.com/2010/06/21/chapter-1-bahaya-radiasi-hp/

No comments: